Powered By Blogger

Senin, 31 Mei 2010

Trik Menghilangkan Trauma

Pernahkah anda merasakan kekecewaan mendalam yang menyebabkan anda takut melangkah lagi? Jika ya, bisa jadi anda telah di hinggapi trauma. Jangan sampai trauma mengontrol dan menghancurkan hidup anda.



Berikut 6 trik menghilangkan trauma:



1) Berdamai Dengan Diri Sendiri

Hidup memang ibarat roller-coaster. Suka dan duka datang silih berganti sebagai siklus yg harus dihadapi dengan besar hati. Karena itu, tidak perlu menyangkal kekecewaan, kesedihan, dan kemarahan yang anda rasakan. Semakin anda mengingkarinya, hidup anda akan semakin tidak tenang. Dengan jujur pada diri sendiri, tanpa di sadari, anda telah memiliki niat memperbaiki keadaan. Jika ingin menangis, menangislah. Menangis bukan berarti lemah atau kalah.


2) Intropeksi Rasional

Melakukan kesalahan(kebodohan) mungkin tidak bisa dihindari. Namun yg lebih penting adalah bagaimana tidak mengulangi kesalahan itu di kemudian hari. Jangan pernah lupa mencari akar permasalahan dari problem yg anda hadapi supaya tidak menimbulkan trauma dan tidak terperosok ke lubang yang sama. Cobalah untuk rasional dan objektif dalam menilai segala sesuatu. Jangan berlebihan menghujat orang lain tapi juga jangan menyalahkan diri sendiri.


3) Cintai Diri Sendiri

Siapa lagi yg akan mencintai diri anda jika bukan anda sendiri? Apa anda rela hidup yang penuh warna warni harus berubah suram dan buram hanya gara2 sakit hati atau patah hati? Penderitaan hanya membuat wajah anda terlihat kusam dan tubuh lemah. Rasa sedih yang berlarut akan membuat anda kehilangan semangat. Orang lain pun akan bertanya-tanya. Well, anda tentu tak ingin dikasihani kan? Tegaskan pada diri sendiri bahwa anda sangat berharga dan hidup terlalu indah untuk dihabiskan dalam penyesalan tak berhujung.


4) Stop Mengingat-ingat

Tanyakan pada diri anda: apa untungnya terus mengingat kejadian buruk yang menimbulkan trauma? Masa lalu sebaiknya hanya boleh dijadikan pengalaman berharga dan tak perlu di ingat terus. Ketika kenangan 'indah' itu terbersit sesekali saat anda berada di tempat-tempat yang pernah di kunjungi bersamanya wajar saja. Tapi jika anda sengaja 'memutar film' itu berulang-ulang, jelas tidak ada gunanya. Bukankah kegagalan adalah kesuksesan yg tertunda? Petik hikmahnya, buang jauh cerita buruknya.


5) Work hard, party harder

Daripada kepala diisi dgn memori yg menyakitkan, lebih baik alihkan pada pekerjaan. Being workaholic untuk sementara gapapakan? Sayang jika emosi yang berlebihan yang anda rasakan hanya dilampiaskan dengan hal-hal yang merugikan diri sendiri (bahkan orang lain juga kena getahnya). Curahkan pikiran, waktu, dan tenaga anda untuk menyelesaikan berbagai tugas. Siapa tau banyak ide-ide bersliweran di otak anda dan anda bisa promosi karena sakit hati.

Namun demikian, selain bekerja sekuat tenaga, jangan pelit menyenangkan diri sendiri. Isi waktu luang dan liburan anda untuk memanjakan diri. Percantik penampilan anda. Saat merasa cantik, anda akan merasa lebih bahagia. Luluran massage, creambath, atau sekedar refleksi, kenapa tidak? Hang out ke mall baru atau plesiran ke luar kota bersama keluarga dan sahabat juga bisa mengusir kegundahan hati. Enjoy the trip and be happy.


6) Take it or leave it !!!!!!!

Ini saatnya memilih. Anda mau terus dihantui kenangan buruk atau meneruskan hidup dengan opotimisme baru. Kebahagiaan anda ada dalam diri anda. Mau bahagia atau tidak, andalah yang menentukan. Jika ingin memperjuangkan kembali cinta anda boleh saja. Selama alasan dan orangnya berharga untuk di perjuangkan. Tapi jika tdk, ini saatnya anda memaafkan (forgive) dan melupakan(forget) apa yg terjadi. Jangan biarkan diri anda terjebak dalam dilema; enggan melepas tapi juga tak berani mendapatkannya kembali. Life must go on.

Jika anda sudah berusaha keras melupakan tapi kenangan itu tak mau menghilang juga, cobalah memasrahkannya kepada Tuhan. We never know what will happen tomorrow. Ikhlaskan saja, karena rencanaNya akan jauh lebih sempurna dari pada apa yang anda bayangkan.



Sumber: cafepojok.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar